Tiga Insiden Terjadi Hari Ini, Bikin Geger !
Berbagai insiden terjadi hari ini baik berita nasional hingga internasional, Jumat (15/3/2019).
Kejadian tersebut menggemparkan bahkan memberi daftar bagi sejarah atas insiden yang terjadi.
Penulis mencoba merangkum beberapa peristiwa yang terjadi.
1. Penangkapan
Dilansir dari Tribunnews, kabar kasus operasi tangkap tangan (OTT) atas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ir. H. Muchammad Romahurmuziy, M oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengagetkan publik.
Seperti petir di siang bolong, penangkapan Romy, demikian politisi PPP ini biasa disapa wartawan, dilakukan penyidik KPK pada Jumat (15/3/2019) pagi di Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
"Dari sumber A1. Kejadiannya jam 09.00 di Kanwil Kementerian Agama Sidoarjo. Yang ditangkap Romi," ujarnya kepada wartawan.
Pasca ditangkap tangan, Romi tengah menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Jalan Jenderal Ahmad Yani Surabaya.
Romy adalah salah satu ketua umum partai koalisi yang getol mendukung calon presiden incumbent, Joko Widodo dan Maruf Amin di Pilpres 2019, bersama sama dengan PDIP, Nasdem, Partai Golkar, Perindo dan beberapa koalisi parpol lainnya.
Selain menjadi Ketua Umum PPP, Romy saat ini juga menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 mewakili Jawa Tengah VII.
Sebelum jadi ketua umum partai, politisi lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini pernah menjabat sebagai Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan periode 2011-2015 yang terpilih dalam Muktamar VII PPP tahun 2011.
2. Teror Penembakkan
Dilansir dari Tirto Id, serangan teror terhadap dua masjid terjadi di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) pagi waktu Indonesia. Sebanyak 49 orang dikabarkan tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan yang berlangsung selama beberapa menit itu.
Insiden ini terjadi di masjid Linwood Avenue dan Masjid An-noor di Deans Avenue. Kedua masjid itu berada di wilayah Christchurch. Melansir New Zealand Herald, jumlah korban terluka dalam kejadian itu mencapai 48 orang.
Pelaku sempat menyiarkan langsung serangan tersebut di Facebook selama 17 menit. Kepolisian Australia yang turut terlibat dalam penyelidikan kasus ini sudah mengindentifikasi pelaku sebagai Brenton Tarrant, pria kulit putih kelahiran Australia dan berusia 28 tahun.
Serangan ini membuat Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern kaget. Ia menyebut tindakan ini merupakan serangan teroris dan belum pernah terjadi sebelumnya di Selandia Baru.
"Apa yang terjadi di sini adalah tindakan kekerasan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Ardern.
Serangan yang terjadi saat umat Islam Selandia Baru hendak menunaikan salat Jumat ini bikin warga geger. Seorang saksi bernama Len Peneha mengatakan, dia sempat melihat seorang berpakaian hitam memasuki salah satu masjid. Sesaat kemudian terdengar suara tembakan dan orang berhamburan keluar masjid.
Usai membantai jemaah, pelaku keluar dan melarikan diri. Peneha kemudian mendatangi masjid untuk membantu korban.
"Saya melihat orang mati di mana-mana. Ada tiga di lorong, di pintu menuju masjid, dan orang-orang di dalam masjid," katanya.
"Ini benar-benar gila. Aku tidak mengerti bagaimana orang bisa melakukan ini pada orang-orang ini, kepada siapa pun. Itu tidak masuk akal," ujar Peneha menambahkan
Setelah pelaku kabur, polisi baru datang ke lokasi.
3. Badai Matahari
Seperti petir di siang bolong, penangkapan Romy, demikian politisi PPP ini biasa disapa wartawan, dilakukan penyidik KPK pada Jumat (15/3/2019) pagi di Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
"Dari sumber A1. Kejadiannya jam 09.00 di Kanwil Kementerian Agama Sidoarjo. Yang ditangkap Romi," ujarnya kepada wartawan.
Pasca ditangkap tangan, Romi tengah menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Jalan Jenderal Ahmad Yani Surabaya.
Romy adalah salah satu ketua umum partai koalisi yang getol mendukung calon presiden incumbent, Joko Widodo dan Maruf Amin di Pilpres 2019, bersama sama dengan PDIP, Nasdem, Partai Golkar, Perindo dan beberapa koalisi parpol lainnya.
Selain menjadi Ketua Umum PPP, Romy saat ini juga menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 mewakili Jawa Tengah VII.
Sebelum jadi ketua umum partai, politisi lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini pernah menjabat sebagai Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan periode 2011-2015 yang terpilih dalam Muktamar VII PPP tahun 2011.
2. Teror Penembakkan
Dilansir dari Tirto Id, serangan teror terhadap dua masjid terjadi di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) pagi waktu Indonesia. Sebanyak 49 orang dikabarkan tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan yang berlangsung selama beberapa menit itu.
Insiden ini terjadi di masjid Linwood Avenue dan Masjid An-noor di Deans Avenue. Kedua masjid itu berada di wilayah Christchurch. Melansir New Zealand Herald, jumlah korban terluka dalam kejadian itu mencapai 48 orang.
Pelaku sempat menyiarkan langsung serangan tersebut di Facebook selama 17 menit. Kepolisian Australia yang turut terlibat dalam penyelidikan kasus ini sudah mengindentifikasi pelaku sebagai Brenton Tarrant, pria kulit putih kelahiran Australia dan berusia 28 tahun.
Serangan ini membuat Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern kaget. Ia menyebut tindakan ini merupakan serangan teroris dan belum pernah terjadi sebelumnya di Selandia Baru.
"Apa yang terjadi di sini adalah tindakan kekerasan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Ardern.
Serangan yang terjadi saat umat Islam Selandia Baru hendak menunaikan salat Jumat ini bikin warga geger. Seorang saksi bernama Len Peneha mengatakan, dia sempat melihat seorang berpakaian hitam memasuki salah satu masjid. Sesaat kemudian terdengar suara tembakan dan orang berhamburan keluar masjid.
Usai membantai jemaah, pelaku keluar dan melarikan diri. Peneha kemudian mendatangi masjid untuk membantu korban.
"Saya melihat orang mati di mana-mana. Ada tiga di lorong, di pintu menuju masjid, dan orang-orang di dalam masjid," katanya.
"Ini benar-benar gila. Aku tidak mengerti bagaimana orang bisa melakukan ini pada orang-orang ini, kepada siapa pun. Itu tidak masuk akal," ujar Peneha menambahkan
Setelah pelaku kabur, polisi baru datang ke lokasi.
3. Badai Matahari
Dilansir dari Serambinews, fenomena badai matahari atau ledakan besar sinar kosmik dari matahari menuju bumi diprediksi bakal terjadi.
Peringatan mengenai fenomena badai matahari ini pernah diumumkan oleh para ilmuwan.
Berdasarkan keterangan dari laman express.co.uk, yang dikutip TribunJabar.id, Kamis (14/3/2019), fenomena badai matahari itu, diprediksi oleh peneliti di laman Space Weather, akan terjadi pada 15 Maret 2019.
"Space weather forecasting experts have predicted the solar storm will reach us on March 15," tulis express.co.uk dalam tulisan soal badai matahari.
Fenomena badai matahari ini, disebut disebabkan oleh lubang berbentuk ngarai di atmosfer atas matahari.
Laman Space Weather menyebut, lubang berbentuk ngarai di atmosfer matahari menghadap bumi.
Lubang tersebut memuntahkan aliran angin matahari ke arah bumi.
Fenomena aliran angin matahari menuju ke arah bumi ini disebut pula badai geomagnetik minor G1 dan tidak berbahaya.
Lantas, apa saja dampak yang ditimbulkan dari adanya badai matahari ini?
Beruntung, manusia akan terlindungi dari radiasinya lantaran ada medan magnet bumi.
Kendati demikian, tetap saja jumlah radiasi yang lebih tinggi membuat orang rentan terhadap kanker.
Tak hanya itu, badai matahari ini dapat mempengaruhi teknologi berbasis satelit.
Satelit yang berada di orbit bakal terpengaruh oleh badai matahari ini.
Masih menurut laman express, badai matahari kemungkinan dapat menimbulkan beberapa dampak.
Dampak badai matahari itu, kemungkinan adalah melumpuhkan GPS, sinyal ponsel dan TV digital.
"The storm, which could knock out GPS, mobile phone signal, and digital television," tulis laman express.co.uk.
Kendati demikian, belum diketahui secara pasti apakah dampak badai matahari ini akan terjadi juga di Indonesia.
Fenomena badai matahari ini disebut-sebut dapat memperkuat aurora sampai terlihat dari bagian paling utara AS, seperti itu keterangan dari space.com, dikutip TribunJabar.id.
Aurora ini, dapat dilihat di negara-negara di "bagian utara" Amerika Serikat, seperti Michigan dan Maine.
Peringatan mengenai fenomena badai matahari ini pernah diumumkan oleh para ilmuwan.
Berdasarkan keterangan dari laman express.co.uk, yang dikutip TribunJabar.id, Kamis (14/3/2019), fenomena badai matahari itu, diprediksi oleh peneliti di laman Space Weather, akan terjadi pada 15 Maret 2019.
"Space weather forecasting experts have predicted the solar storm will reach us on March 15," tulis express.co.uk dalam tulisan soal badai matahari.
Fenomena badai matahari ini, disebut disebabkan oleh lubang berbentuk ngarai di atmosfer atas matahari.
Laman Space Weather menyebut, lubang berbentuk ngarai di atmosfer matahari menghadap bumi.
Lubang tersebut memuntahkan aliran angin matahari ke arah bumi.
Fenomena aliran angin matahari menuju ke arah bumi ini disebut pula badai geomagnetik minor G1 dan tidak berbahaya.
Lantas, apa saja dampak yang ditimbulkan dari adanya badai matahari ini?
Beruntung, manusia akan terlindungi dari radiasinya lantaran ada medan magnet bumi.
Kendati demikian, tetap saja jumlah radiasi yang lebih tinggi membuat orang rentan terhadap kanker.
Tak hanya itu, badai matahari ini dapat mempengaruhi teknologi berbasis satelit.
Satelit yang berada di orbit bakal terpengaruh oleh badai matahari ini.
Masih menurut laman express, badai matahari kemungkinan dapat menimbulkan beberapa dampak.
Dampak badai matahari itu, kemungkinan adalah melumpuhkan GPS, sinyal ponsel dan TV digital.
"The storm, which could knock out GPS, mobile phone signal, and digital television," tulis laman express.co.uk.
Kendati demikian, belum diketahui secara pasti apakah dampak badai matahari ini akan terjadi juga di Indonesia.
Fenomena badai matahari ini disebut-sebut dapat memperkuat aurora sampai terlihat dari bagian paling utara AS, seperti itu keterangan dari space.com, dikutip TribunJabar.id.
Aurora ini, dapat dilihat di negara-negara di "bagian utara" Amerika Serikat, seperti Michigan dan Maine.
Post a Comment